SEMARANG, suaramerdeka.com – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah berkomitmen untuk mengokohkan dakwah rahmatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta).
Dakwah yang rahmatan lil alamin dalam artian menyebarkan syiar agama dengan lemah lembut, humanis, dan moderat.
Hal itu disampaikan Ketua Ikadi Jawa Tengah Ustadz Usep Badruzzaman saat musyawarah kerja wilayah (Muskerwil) Ikadi Jawa Tengah Tahun 2022 di UTC Semarang.
“Ini sesuai tema Muskerwil Ikadi Jawa Tengah yaitu mengokohkan dakwah rahmatan lil alamin,” kata Ustadz Usep Badruzzaman di UTC Semarang, Minggu 31 Agustus 2022.
“Kami berikhtiar menjadi orang yang dekat dengan masyarakat dan dibutuhkan oleh masyarakat,” sambungnya.
Dalam rangkaian Muskerwil Ikadi Jawa Tengah 2022 itu juga digelar hafiz cilik insan mulia 2022.
Ada 150 peserta yang diambil dari seluruh Indonesia yang dinyatakan lolos seleksi melalui online.
Selanjutnya 150 peserta disaring lagi menjadi sembilan peserta untuk mengikuti grand final hafiz cilik Ikadi Jawa Tengah 2022.
Menurut Ustadz Usep Badruzzaman, para pengurus Ikadi Jawa Tengah terus berikhtiar di wilayah di Jawa Tengah untuk melayani masyarakat.
Terutama dalam membina dan mengarahkan masyarakat soal hukum agama, pemerintah maupun sosial yang kira-kira menurut hukum normatif ataupun hukum agama kurang benar.
Menurutnya, Ikadi memiliki peran strategis di sana untuk mendampingi masyarakat, dapat melalui majelis taklim, kelembagaan, seni dan budaya.
“Budaya harus kita rawat. Kita diampingi agar budaya dapat menghasilkan kebaikan dan kearifan yang bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pengembangan Wilayah Ikadi Jawa Tengah Ustadz Muhni Winarso menambahkan, salah satu tugas utama Ikadi Jawa Tengah ialah mengajak kebaikan.
Menurutnya, banyak kebaikan-kebaikan di tengah masyarakat yang harus dirawat. Di situ, para dai berperan dan diikat dalam wadah bernama Ikadi.
Hal itu sejalan dengan visi Ikadi yaitu menjadi ormas yang mengajak kepada ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ini yang harus dipahami. Para peserta Muskerwil mendapat pembekalan dari DPP untuk menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin. Menjadi perekat umat dan bangsa dalam bingkai NKRI,” katanya.
Menurut Ustadz Muhni Winarso, hadirnya Ikadi di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi perekat umat dan bangsa.
Ikadi datang menjadi pendamping, pelengkap bukan menjadi pesaing ormas-ormas yang sudah ada sebelumnya.
“Alhamdulillah kepengurusan Ikadi sudah terbentuk 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Nasehat dari pimpinan pusat supaya keberadaan Ikadi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.