Manfaatkan Medsos untuk Menyampaikan Kebaikan, Jangan Menimbulkan Kegaduhan

by admin

KARANGANYAR, solo.suaramerdeka.com – Kemajuan teknologi informasi, termasuk di dalamnya perkembangan media sosial (medsos), harus bisa dimanfaatkan untuk menebar nilai-nilai kebaikan.

Perkembangan medsos juga menjadi tantangan bagi para dai dan ustadz, untuk bisa menyampaikan pesan dengan kata-kata yang baik dan tidak menyakitkan umat.

Pandangan itu disampaikan Ketua PP Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Kusyairi Suhail, di sela menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) PW Ikadi Jateng di Agrowisata Amanah Karangpandan, Karanganyar, Minggu (27/2/2022).

“Medsos ini kan alat. Wasilah. Media atau sarana yang diberdayakan, dimanfaatkan untuk menyebarkan kebaikan. Dai di Ikadi diharapkan bisa memaksimalkan medsos untuk menghadirkan kebaikan dan kemanfaatan, dengan jangkauan lebih luas,” katanya.

Jika selama ini para dai dan ustadz dibatasi tempat dan panggung dalam  berdakwah, dengan perkembangan era digitalisasi, maka sekat itu bisa dihilangkan.

“Medsos jangkauannya bisa seluruh dunia. Artinya, penyebaran nilai-nilai kebaikan bisa sangat luas,” tuturnya.

Namun untuk masuk ke dunia medsos, harus siap dengan segala konsekuensi.

“Ya, itu tantangannya. Di era seperti sekarang, siapapun itu, baik dai, ustadz, pejabat, tokoh publik, politisi, harus lebih hati-hati menyampaikan pendapat. Sebab, sebagai tokoh, apa yang disampaikan punya multiefek. Kalau yang disampaikan positif, ya baik. Kalau salah menyampaikan, multi efeknya jadi negatif,” ujarnya.

Karena itu, penyampaian pesan harus dilakukan dengan hati-hati.

“Jangan sampai, pernyataan yang disampaikan malah menimbulkan kegaduhan. Ya, jadi pelajaran untuk semua, agar lebih berhati-hati memanfaatkan medsos,” imbuh pria yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.*

Sumber: suaramerdeka.com

You may also like

Menebar Islam Rahmatan Lil 'Alamin