Palembang, IDN Times – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) terus menggelar roadshow ke seluruh tanah air untuk meningkatkan para Tahfidz Alquran, dengan menggelar workhsop metode menghafal Alquran ala Gaza di Indonesia. Nah kali ini, giliran Kota Palembang yang disinggahi Sadaqa dan Pengurus Pusat Ikadi.
“Kita roadshow se-Indonesia dan mengadakan workshop mengajarkan cara cepat melafalkan Alquran, yang dibimbing langsung Direktur Diklat Darul Quran Karim Was Sunnah Gaza Palestina, Syekh Dr. Said Thalal Ad-Dahsyan. Metodenya dilakukan sejak setelah waktu Ashar hingga waktu Isya,” ujar Wakil Ketua Pengurus Wilayah Ikadi Sumsel, Ustdaz Muhammad Taufik Saiman, di Amaris Hotel Sabtu (14/12).
Taufik menyampaikan, bahwa penduduk di Palestina mampu mengkhatamkan Alquran hanya dalam waktu satu hingga dua tahun.
“Mulai dari mengkaji Alquran dan menyetor hafalan ayat-ayat, warga Gaza melakukannya secara rutin tiap waktu. Makanya Gaza mampu melahirkan satu hafidz per 90 penduduk,” ujar dia.
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Ikadi Sumsel, Ustadz Kusworo Nursiddik mengungkapkan, keistimewaan pelafalan Alquran ala Gaza ini, karena warga Palestina mampu mengkhatamkan Alquran, sekalipun dalam situasi mencekam.
“Luar biasanya, mereka (santri) mampu khusus melafalkan ayat Alquran di tengah suasana gaduh dari bom, akibat terjadi peperangan,” ungkap dia.
Kusworo melanjutkan, dengan sistem pelafalan Alquran ala Gaza, Palestina berhasil melahirkan perbandingan Tahfidz Alquran, yakni 22.000 warga dari 22 juta penduduk di Gaza.
“Total jumlah santri di Palestina hingga saat ini sudah lebih dari 43.000 orang. Dalam setahun pasti mereka mencetak Tahfidz Alquran dengan pemahaman kajian agama Islam. Bukan saja santri, tetapi warga muslim di Palestina juga diajarkan metode Gaza ini,” ujar dia.
Sementara, Asisten III Pemprov Sumsel, Ahmad Najib menuturkan, dengan pembelajaran pelafalan Alquran dengan metode Ala Gaza ini, diharapkan masyarakat dan santri Sumsel bisa menjadi lebih religius dan melahirkan kerukunan.
“Ini sejalan dengan program program Gubernur Sumsel untuk meningkatkan provinsi dan kota religi. Saya harap ini akan bisa kita ikuti dan contoh dengan baik,” tutur dia.
“Saya rasa mungkin sudah ada sekolah Islam yang menerapkannya (pelafalan Alquran), karena itu adalah nilai plus. Anak-anak tidak hanya cerdas dalam teknologi, tapi mereka mampu menghafal mempelajari dan membaca Alquran dengan baik,” tandas dia.
Sumber: sumsel.idntimes.com